Senin, 09 Februari 2015

Sendiriku "jodoh"

Sendirii.........
Masih....?
aku dan aku kesendirianku...
disela sendiri disore ini 16.48 todanan blora....
Kutulis surat untukmu sayang.....
Jodohku
Sayangku,
Kutulis surat ini di kala penantian panjangku dan kesendirianku...
Untuk kau resapi saat kita bertemu. Semoga Tuhan mengijinkan hal itu. Aku tahu di sana kau berjuang untuk menemukanku. Apa yang kulakukan mungkin juga sedang kamu lakukan
Dear cinta,
Perbedaan yang ada itulah esensi yang menjadikan kita dekat. Seperti bantal dengan guling, bersinergi membuat nyaman untuk kita lelap. Bukan seperti sandal dan sepatu, yang menyakiti bila kita paksa menjadi satu. Persamaan yang ada semoga menguatkan kita. Bukan seperti rel kereta api, yang berjalan bersisian namun tak pernah bertemu hingga ujungnya.
Sayang,
Hanya satu yang kuharapkan darimu. Engkau adalah seseorang yang haus belajar. Cinta ilmu. Agar bersama kita belajar memaknai kehidupan. Bersama kita belajar meniti langkah membina keluarga impian. Bersama kita belajar menyikapi kemarahan, kehilangan, kesenangan. Bersama kita belajar bermanfaat dengan bersinergi. Berdua jauh lebih baik. Berdua kita ciptakan dunia yang indah, damai dan bermanfaat bagi sekitar. Berdua kita belajar ikhlas dan sabar. Selalu kusertakan cinta heningku dalam tiap doa yang kupanjatkan.
Dalam hening indah.
Dalam hening cinta bermakna....
Padanya kukatan....
Mungkin engkau lagi duduk termenung memikirkan seseorang, yang juga engkau tak tahu siapakah yang kau fikirkan. Di sini, aku duduk merindu pada seseorang tanpa kejelasan. Kita sama-sama buta, kecuali pasrah yang bisa dilakukan..
Seperti catatan temanku...
dia berkata...
Kadang,
Ironis memang..
Kita,
Mencintai orang yang mengabaikan kita.
Dan mengabaikan orang yang mencintai kita...
Tidak adil ?
Ntah.
Namanya juga perasaan.
Tak akan bisa dirumuskan.
Logika belum tentu juga sejalan dengan perasaan.
Secara logika mungkin kau mengira semuanya akan mudah mudah saja.
Berusaha secara logika dan mencintainya.
Seolah olah kau bisa.
Ya,
Bisa.
Tapi apa benar bisa?
Sebagian orang mungkin sukses.
Sebagian orang mungkin akan gagal.
Ntah..
Hanya saja aku masih mengagungkan apa arti dari rasa cinta,
Rasa sayang,
Dan bukan karena keadaan.
Bukan karena iba,
Kasihan.
Ntah kasihan pada diri sendiri atau padanya.
Belum..
Dan aku tidak ingin.
Biarkan saja ini semua mengalir.
Aku menyerah pada orang yang baik,
Yang lembut hati,
Yang peduli.
Dan yang membuatku istimewa di matanya.
Dengan aku yang apa adanya.
Aku takluk pada yang tulus.
Aku tahu,
Suatu saat aku pasti akan begitu.
Semoga tak akan salah langkah,
Salah arah.
Kepada siapapun nanti aku akan bermuara,
Semoga aku akan membuatmu bahagia..
Dengan aku yang begini adanya.
Sedangkan dimatamu aku tetap istimewa..
Tak ada hal yang lebih indah dari itu semua sepertinya,
Aku istimewa,
Dan kau mempesona.
Bahagialah denganku selamanya.
SetidakNya memang seperti itulah isi hatiku yang terwakilkan dicatatkan oleh temanku....
Terima aku adalah aku.
Aku kelemahanku.
Dan aku kelebihanku.
Pemilik hati yang nyaman dan juara bertahan..
Kepada orang itulah tanganku akan menggenggam.
Jangan berjalan di belakangku, aku tak ingin memimpin. Jangan berjalan di depanku, aku tak ingin mengikuti. Berjalanlah di sampingku dan jadilah temanku”
Semoga... aamin
Kunikmati sendiriku teman.....